khirin


SMK Muhammadiyah 2 (Muha) Boja menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kurikulum Berbasis Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudi). Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (7/5) selain diikuti oleh guru dan pegawai juga menghadirkan tiga perusahaan, yakni PT Mitshubishi, PT Toshiba dan BPRS Artha Surya Barokah (ASB).
Kepala SMK Muha Boja, Nur Khirin mengatakan workshop dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman kurikulum berbasis industri, yakni kecocokan antara apa yang dibutuhkan oleh Dudi dan yang telah disiapkan pihak sekolahan.

“Workshop sebagai upaya penguatan link and match dengan Dudi diharapkan dapat membentuk kerangka pikir yang benar untuk penyelarasan kurikulum” kata Khirin.

Dia mengingatkan dalam bekerja di dunia industri pekerja penting membangun mental yang baik, pola pokir yang positif, dan tata kerama selama bekerja.

“Hal-hal seperti itu harus kita persiapkan untuk diterapkan kepada para siswa sebelum memasuki dunia industri agar tidak merasa minder dan kecil hati” pintanya.

Sementara itu Ketua Majelis Dikdasmen PCM Boja, Supardi mengatakan pemerintah melalui Kemendikbud telah memulai revolusi pendidikan sejak 2019 lalu, baik di tingkat dasar, menengah, hingga tinggi.

“Konsep yang diusung dalam revolusi ini adalah merdeka belajar di semua aspek pendidikan formal, termasuk di SMK Muhammadiyah 2 Boja” kata Supardi.

Keunggulan mengusung semangat Merdeka Belajar, kata Supardi berfokus pada penguatan SDM serta mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia professional.

“Sekolah harus berinovasi dengan adanya pengembangan kurikulum sesuai dengan Dudika sehingga siswa memiliki kompentisi yang lebih unggul” pintanya.
Sedangkan Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Kendal, Inu Indarto yang memandu diskusi menyampaikan perlu adanya kerangka pikir untuk penyelerasan kurikulum yang dimulai dari analisis prosedur produksi, budaya industri, analisis kurikulum, dan budaya sekolah.
“Penyelerasan kurikulum bisa dilakukan dengan adanya kesepakatan antara kurikulum SMK dan kurikulum atau kompetensi dunia industri” kata Inu.

Dalam diskusi tersebut terbagi dalam beberapa kelompok, sesuai dengan program pendidikan normatif, adaptif dan produktif.

“Program pendidikan produktif bergabung dengan mitra industri sesuai kompetansi keahlian masing-masing” ujarnya.

Salah satu hasil dari diskusi pada guru produktif TKRO (Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif) yaitu menambahkan materi tentang common rail system pada kurikulum SMK. Karena komponen tersebut adalah produk unggulan Mitsubisi. Hasil dari diskusi guru yang lain akan segera dipresentasikan melalui rapat virtual di pertemuan mendatang.
By: NK 2021

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *